Investasi BEP sampai 150% dalam 81 hari

Rabu, 23 Desember 2009

BULETIN

ROSULULLAH SAW SAKSI SELURUH NABI

Kelak (di akhirat) seluruh Nabi akan ditanya, “Kami (Allah) telah mengutus kalian untuk mengajak manusia (pada kebenara). Apakah kalian telah melaksanakannya?”
Mereka berkata, “Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa kami tidak mengkhianati beban tugas yang dibebankan di pundak kami”.
Kemudian terdengarlah suara seruan, “Siapa yang menjadi saksi atas kalian?”
Para Nabi berkata, “Saksi atas kami adalah Nabi penutup, yaitu Muhammad bin Abdullah SAW”.
Demikian pula Nabi Isa As. Akan ditanya, “Apakah engkau mengatakan kepada manusia. Sembahlah aku dan ibuku?”
Tubuh Nabi Isa As bergetar di hadapan keagungan Allah SWT. Beliau berkata, “Ya Allah, jika aku benar mengatakannya, maka Engkau pasti telah mengetahuinya. Sesungguhnya aku berkata, “Aku adalah hamba Allah, maka sembahlah Tuhanku dan Tuhan kalian!”
Kemudian umat manusia akan ditanya, “Apakah Nabi-nabi di tengah kalian tidak mengabarkan kepada kalian tentang hari (akhirat) ini?” semua manusia berkata, “Benar, mereka telah memberikannya kepada kami.”
Kemudian umat manusia akan ditanya tentang nikmat-nikmat Allah yang akan ditanyakan kepada manusia adalah nikmat berwilayah (menerima kepemimpinan) Muhammad SAW. Bahkan kenikmatan paling absolut adalah kenikmatan wilayah.
Seorang Imam maksum (Ahlul Bait) berkata, “Kenikmatan (yang akan ditanyakan kelak pada hari kiamat) adalah wilayah kami, keluarga suci Muhammad”.
Kelak di hari kiamat manusia akan ditanya, “Apa yang telah kalian lakukan terhadap keluarga Muhammad? Sejauh mana kalian mencintai dan mengikuti mereka?”


DI JALAN-MU SEGENAP LANGKAHKU

Bismillahirrohmanirrohim
Ya Ilahi...
Bantulah aku...
Ku Mohon bantulah aku yang kini tak kuasa menahan hawa nafsu yang setiap waktu meronta - ronta dengan sangat kuat ingin menguasai kejernihan akal fikiranku bila bukan Engkau siapa lagi...
Bilsa saja aku turuti hawa nafsuku...
Maka sudah pasti aku akan terjerumus ke dalam lembah kehinaan dan kefanatikan yang dapat dipastikan aku akan :
Mengutamakan diriku daripada orang lain
Mengutamakan duniaku daripada Akheratku
Mengutamakan kesesatan daripada kebenaran sebab suatu kesesatan lebih menguntungkan diriku untuk berkiprah di dalam kebebasan di dunia ini. Sedangkan kebenaran dipenuhi dengan kewajiban - kewajiban dan aturan yang menyulitkan.
Bila saja aku memilih alternatif menuju kepada kebenaran dengan semua resiko maka hal itu dapat dipastikan akan menguntungkanku di dunia dan di akherat nanti sebab :
Dunia dan kesesatan bersifat fana sedangkan Akherat dan kebenarannya bersifat abadi.
Bila terpilih alternatif menuju ke duniaan maka hampir dipastikan akan terjadi:
Sang Ayah berlomba - lomba mencari tahta + harta tiada peduli lagi akan halal ataupun haramnya. Darah di dalam tubuh terkontaminasi tak terasa Generasi penerus suka berdusta tak lagi terarah. Ibu sibuk berhias mempercantik diri. Ingin terpandang sebagai wanita sejati. Menjaga tubuh tiada hasrat menyusui. Generasi penerus sulit unggulkan diri.
Para remajanya sangat sulit beradaptasi. Berkunjung ke pacar ajang silaturrahmi. Kesenangan dituruti kesulitan menghampiri. Generasi penerus tak kuasa menahan emosi.
Bila kasih sayang tak tertanam dalam. Maka semua hubungan bisa jadi berantakan. Enggan memelihara anak yang tak diharapkan. Di tinggal begitu saja kepada seseorang.
Anakpun menjalani kehidupan yang dipaksakan hidup ditepi jalan harapkan belas kasihan tak ada masa depan apalagi kasih sayang kepada siapakah kiranya ia akan mengadukan ingin menggapai cinta tiada tahu yang mana.
Pada sisi lain sangat banyak pula manusia - manusia yang sangat pandai bersyukur kepada Tuhannya: malam - malam hari ku rendah hati dengan do'a dalam sunyi sepi terasa diri ini berbalut dosa dengan selembar kain yang selalu ku gelar sepanjang malam sujud - sujud ku bergelepar.
Wahai Penabur Karunia...
Wahai Pelepas derita...
Sejukkanlah aku dengan Ampunan - Mu
Segarkanlah aku dengan Rakhmat - Mu
Setiap saat di dalam diriku terjadi pergumulan
Aku berada di antara ada dan tiada
Aku berada di antara Imam dan dusta
Aku berada di antara Sujud dan ingkar
Ku persembahkan seluruhnya dengan pasrah
Ku suguhkan semuanya dengan ketulusan
Tak ku miliki sesuatupun kecuali pengabdian
Agar sampai kehadapan -Mu wahai Tuhan
Do'a dari putera putri Sholeh di dambakan oleh Sang Ayah yang selalu menantikannya
Kepada Ayah tercinta...
Maafkanlah diri ini
Ku puja engkau sepanjang masa
Kau adalah lambang jerih payah
Pagi hari terjaga selalu diliputi rasa gelisah
Tak henti berikhtiar agar rejeki tertumpah
Baktiku kepadamu hanya setengah - setengah
Taatku kepadamu tiada dapat berbangga
Tetapi engkau tiada pernah menjadi resah
Sebab cintamu kepadaku selalu kau asah
Ketegaranmu selalu menutupi kegetiran keuletanmu menumpas segala kemiskinan
Nasehatmu telah menyelinap hingga di inti
Kaulah pemimpin rumah tangga yang Islami
Tetapi Yaa Robbi...
Terasa sesaat ia disini lalu kau ambil kembali
Bahagia belum terpenuhi maka yatimlah kami
Belum tunai baktiku ia telah pergi undur diri
Peliharalah ia Ya Robbi dan terimalah doa ini
Jejak semangatnya melekat dihati hingga kini tonggak keadilannya membimbing kami bila ia tidak mungkin Kau hadirkan kembali gantilah dengan pemimpin yang mumpuni do'a dari putera putri Sholeh selalu diharap oleh Sang Ibu yang hampir setiap waktu meratap.
Kepada yang tersayang...
Aku berterima kasih akan semua ke ikhlasanmu yang selalu setia menerimaku di dalam rahimmu
Akan semua jerih payahmu di kala menganduku
Akan perjuangan hidup mati disaat melahirkanku
Akan setiap tetes air susu yang kau hibahkan padaku
Akan setiap tetes air mata disaat mendoakanku
Akan dukamu pada setiap adanya luka dihatiku
Oh Ibu...
Apa bukti baktiku yang dapat membanggakanku
Aku malu bila hanya sekedar memapankanmu
Bila ku iris-iris tubuhku persembahkan padamu
Takkan pernah berarti baktiku bagi sejati cintamu
Oh Ayah dan Ibu...
Maafkanlah puteramu...
Bagaimana mungkin Allah akan Memaafkanku
Bila engkau bertahan tak hendak memaafkanku
Bagaimana mungkin Allah akan Meridhoiku
Bila engkau tak mau meridhoi puteramu
Tiada mungkin engkai akan sedemikian itu
Sebab aku adalah putera harapanmu
Yang kehadiranku telah menambah cintamu
Aku bagian yang tak terpisahkan dari dirimu
Akupun ditumbuh besarkan dari darah dagingmu
Firman-Nya : Kerelaan-Nya tergantung kerelaanmu.
Walaupun demikian Firman-Nya wahai Ayah Ibu
Ada Firman yang lain dimana : Allah akan merahmati orang tua yang membuat anaknya taat
Maka ku harapkan engkau wahai Ayah dan Ibu akan termasuk golongan orang tua yang telah di Rahmati oleh Allah SWT dengan memaafkanku
Dan aku juga akan digolongkan putra yang taat. Dengan demikian kita semua jadi di untungkan.
Ya Ilahi...
Demi Allah aku selalu ingin mengabdi...
Ajari aku Ya Tuhan...
Untuk dapat memberi kebahagiaan kepadanya
Kepada kedua orang tuaku yang kasih tersayang
Yang tiada pernah mengharapkan pembalasan hingga terpetik kisah diantara para orang tua bila anak jatuh ke sumur orang tua menerjuninya
Bila orang tuanya maka sang anak mencari tangga
Demikianlah hukum tabiat ibu dan anak
Ya Ilahi...
Yaa Ilahi aku lelah...
Aku merasa lelah bukan ketika menjadi hamba tetapi pada saat aku menjadi seorang manusia tiada tahu lagi entah harus mesti bagaimana
Kendalikanlah hawa nafsuku yang terus menggoda
Jangan biarkan aku selalu dikendalikan hasratku
Ku rayu agar Engkau terus mau peduli kepadaku
Ku harapkan agar Engkau selalu merakhmatiku
Ku mohon agar Engkau hasrat Membimbingku Tanpa-Mu apalah artinya diri ini sebab aku hanyalah sebuah Ciptaan-Mu yang bisa saja Engkau berbuat apa saja yang Engkau mau.
Sapalah aku...
Arahkanlah jalanku...
Singkirkanlah aralku...
Agar di Jalan-Mu segenap langkahku...
Semoga dengan Rakhmat-Mu ku tutup halaman terakhir duniaku...
Yaa Ilahi wa Robbi...
Ku serahkan diri ini...
Ku pasrahkan generasi setelah kami...
Ku tahu pasti doa-doaku akan Kau kabulkan bila aku mengawali dan mengakhiri doaku dengan berSholawat kepada manusia-manusia pilihan-Mu yang sangat Engkau cintai yaitu Muhammad wa Ali Muhammad
Ku yakin terketuklah Arsy-Mu bila sering ku kisahkan manusia-manusia yang paling Engkau cintai... agar terkabulkan doa-doaku.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad bin Abdillah
Nun jauh disana di kota Mekkah...
Di jalan Babus Salam yang semula tenang
Di petak rumah sederhana yang remang-remang
Di perkampungan Tihamah yang lengang
Di jantung sebuah kota Bakkah yang gersang
Di persada jazirah Arabia yang kering kerontang
Tiba-tiba sinar menghunjam membelah malam
Pertengahan Rabiul Awwal pada tahun Gajah
Sebuah jeritan memekik merobek kesunyian
Lahirlah bayi gaib diseberang negeri sana
Pekikannya menumbangkan arca sesembahan
Api yang seribu tahun menyala padam seketika
Nun jauh disana di Roma...
Keheningan menyelimuti istana nan megah
Satwa-satwa malam sedang melangsungkan
Konser rutin dikebun yang rimbun nan basah
Tiba-tiba Sang Kaisar terkejut dan terjaga
Tubuhnya menggigil takut karena arti mimpi
Dinasti Romawi tumbang sangat mengerikan
Sinar apakah itu wahai sejarah...
Peristiwa apakah itu wahai dunia...
Tangis bayi siapakah itu wahai manusia...
Sang Penakwil mimpi datang mengartikan
Dari atas langit terdengar suara membahana
Namailah bayi itu Muhammad...!
Lihatlah apa yang terjadi disekitar Alam ini
Mentari menyingsing dan menyongsongnya
Purnama menyeruah hendak menyapanya
Gemintang berkedip hasrat menyambutnya
Onta dan kuda meringkik menyalaminya.
Ka’bah Baitullah senyum mengucapkan salam
Selamat datang wahai manusia pilihan Allah
Wahai debur-debur glombang ombang Robbani
Bertalu-talulah menghempaskan karang syaitani
Wahai gabungan Musa yang keras dan pemarah
Serta Isa As yang sangat lembut dan peramah
Wahai rangkaian Firman Allah yang merdu
Wahai untaian syair Ilahi yang sungguh syahdu
Beliau yang bergelar Al-Amin
Beliau yang bergelar Rakhmatan lil Alamin
Beliau kekasih seluruh ummat muslimin
Beliau penghuni sebuah gua gelap berlumut
Beliau yang selalu bertapa digumpalan kabut
Beliau menghadap Tuhannya dengan rasa takut
Merayu Tuhan dengan seribu satu kata cinta
Memadu kasih dengan penuh rasa manja
Menembus Cakrawala makrifah dengan akal menjelajahi Alam semesta dengan hati terbuka
Beliau ayah bagi mereka yang merasa Yatim
Pelindung anak-anak terlantar ditepi jalanan
Menjadi sahabat manusia berkalbu pasrah
Menjadi pelabuhan bagi jiwa-jiwa yang rebah
Penuntun tangan kakek-kakek yang tua renta
Berkorban menghibur janda-janda Shuhada
Penasehat dan pengampun bagi para pendosa
Penggandeng tangan bagi orang-orang buta
Berhari Raya bersama keluarga-keluarga papa
Mengulas senyuman di hadapan pembencinya
Beliau tak pernah memilah Arab atau Ajami
Beliau tak pernah memilah Qureys atau Persi
Beliau tak pernah memilah Syiah atau Sunni
Yang beliau harapkan semuanya jadi Islami
Dihadapan Syafaatnya semuanya tak berarti
Pesan cintailah Ahlul Baitku yang suci
Hormatilah sahabatku yang telah mengabdi
Jalinlah persaudaraan yang Islami nan sejati
Itulah yang diharapkan oleh Nabi dan Robbi
Yaa Ilahi wa Robbi...
Jadikanlah kami manusia-manusia yang dapat membalas budi akan rakhmat-Mu kepada kami
Islamku berkat jasa Muhammad Kekasih-Mu
Berkat jasa para Habaib yang membawanya ke Negeri kami hingga sampai kepada kami semua
Bila bukan karena jasa-jasa beliau entahlah nasib kami
Jasa beliau tak mungkin terbalaskan oleh kami
Ku mohon kepada-Mu Yaa Allah...
Jadikanlah hati kami mencintai keturunannya
Aku tak akan memilah yang Syiah atau Sunni
Sebab ditubuhnya mengalir darah Sang Nabi
Seperti Nabi tak memilih Arabi ataupun Ajami
Bila ku renungkan di dalam dunia ini
Alangkah indahnya rasa cinta bangsa Persi
Negarapun diserahkan kepaa keturunan Nabi
Tak kalah indahnya rasa cinta bangsa kami
Nyawa kami serahkan kepada keturunan Nabi
Apalah arti jiwa dan nyawa bagi pemburu cinta
Apalah arti tahta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar